Rabu, 04 Januari 2012

Sebelas Dua Belas

Sabtu, 31 Desember 2011. Pukul 23.06.

Hari terakhir di tahun 2011. Aku duduk di tempat tidur di kamar bernomor 105 di suatu hotel di Tasikmalaya. Berhadapan dengan laptop yang papa bilang dipinjamkan dari kantor. Papa sudah terlelap; Windy masih bermain handphone, sepertinya twitter; Mama tidur-tiduran di atas selimut yang dihamparkan di lantai. Nggak berapa lama lagi, tanggalan akan berubah, berakhir dengan angka 2012. Ya, masih sebelas dua belas.

Sebelumnya kami mengikuti acara tahun baru kantor papa. Dimulai dengan keberangkatan yang seperti biasa, dikeluhkan papa karena terlambat, kami dibuat agak bingung mencari jalan menuju tempat tujuan. Setelah kenyang makan di rumah makan nasi liwet ditemani hujan, kami melanjutkan perjalanan lagi. Dari rumah, papa dan aku sudah menulis nama-nama jalan yang akan kami lewati nanti di Tasik. Jadi, di jalan kami tinggal mengikuti nama jalan-jalan itu sambil mengingat peta dari google map. Sempat salah jalan, akhirnya kami sampai juga di rumah baru bos kantor papa yang katanya baru 80% rampung. Kami masuk dan diajak naik ke lantai tiga. Cukup tinggi, walaupun kataku sangat tinggi. Apalagi, belum ada pagar penjaga untuk menghalangi di pinggir-pinggir lantai yang bolong ke bawah. Melihatnya saja membuat aku membayangkan kalau aku jatuh, dan indera-inderaku juga membayangkannya. Sisi sebelah kiri tangga yang dekat dengan dinding ternyata bolong dan nggak ada pagarnya. Gemetaranku semakin menjadi-jadi. Tapi, bismillah saja.

Dari sana, kami menuju tempat acara berlangsung. Disambut oleh dua ekor kelinci yang berlompatan dan orang-orang yang sedang menatapi kolam sambil memegang pancingan. Kami kemudian duduk sambil memperhatikan orang-orang yang sedang memancing itu. Ada yang dapat lele, bawal, atau bahkan ikan yang hanya sebesar modem portable.

Sebenarnya nggak begitu penting juga, jadi langsung ke acara puncaknya. Kami datang terlambat karena kabur untuk mencari penginapan dan mengisi perut. Orang-orang sudah berkumpul sambil mendengarkan MC berceloteh. Kami duduk, ikut ke dalam acara. Rupanya sedang acara sambutan dari perwakilan perusahaan.  Setelah itu, acara yang ditunggu mungkin hampir semuanya, pembagian hadiah. Hadiah-hadiah yang dibagi ada yang berupa hadiah bagi pemenang games maupun doorprize alias hadiah pintu, hadiah kejutan.

Papa ikut salah satu games, yaitu games kepala digaruk, kelapa diparut. Melihatnya membuat kami geli. Dan dia hanya mampu melakukan dengan benar satu set, sementara si pemenang berhasil melakukan tujuh set. Kalau mau tau permainannya, jadi, kita harus mengucapkan “kepala digaruk, kelapa diparut,” sambil memperagakan gayanya: menggaruk-garuk kepala dan memarut.

Waktu pembagian doorprize, nama pertama dari kami yang dipanggil adalah mama. Mama maju, mengambil amplop misterius, dan mendapatkan termos nasi. Kemudian nama mama dipanggil lagi. Karena nggak mau aneh, akhirnya aku yang disuruhnya mewakili. Aku benar-benar degdegan. Ya, aku ini cewek pemalu. Aku agak gemetaran dan bingung harus bertingkah seperti apa. Aku mencoba tegar, melangkah ke arah kumpulan amplop misterius yang digantung di kawat. Memandangi seorang lainnya yang memilih amplop begitu lama, aku yang semula berniat mengambil amplop paling dekat tanpa dipilih akhirnya mengambil amplop ketiga paling dekat, dan ternyata aku mendapat laci. Papa dipanggil dan berhasil membawa dispenser. Ternyata, nama papa dipanggil lagi dan Windy yang maju. Dan hebatnya, selain kami memborong doorprize tersebut, menumpuk kotak-kotak di pinggir kami, kami pun berhasil mendapat hadiah utama, yaitu seperlima bagian sepeda motor. Seperlima? Ya, jadi, sepeda motornya dijual dan uangnya dibagi dengan empat pemenang lainnya sama rata. Aneh juga. Karena itulah, papa berhasil menjadi sorotan teman-temannya.
Keberuntungan di malam penuh kembang api.

Nah, berhubung dua puluh menit lagi tahun baru, untuk memeriahkannya, mari kita melakukan renungan. Kita? Ya, aku aja.

Apa aja yang sudah aku lakukan dan aku peroleh di 2011?

1.       Tahun baru 2011 aku bersama sahabatku, Hafid. Tahun baru yang agak gagal, karena aku yang terlalu ambisius dan expecting much berlawanan dengan Hafid yang too easy going, alias malas melakukan hal yang ribet.

2.       Ucapan selamat ulang tahun yang terlambat satu bulan buat Fira. Karena aku ke pernikahan sepupuku di Jakarta, akhirnya aku dan Fanni baru datang ke Fira 23 Februari. Kami memanggil namanya di depan rumah sambil bolak-balik depan-samping rumah. Dan saat mengendap-endap, aku yang terlambat bergerak akhirnya tertangkap basah Fira. Merasa bersalah juga.

3.       Kejutan ulang tahun Fanni dua kali. Di sekolah, di masa-masa try out, dan dengan penggerebekan aku dan Fira ke rumahnya. Dia benar-benar kaget sampai mukanya benar-benar ranum.

4.       Seminggu sebelum 18 April, Hafid menjadi sangat menyebalkan. Aku pikir itu rencana mengerjaiku seperti orang-orang lainnya. Tapi entahlah. Marlina, Fanni, dan Adri juga malah seperti memanas-manasi. Sebenarnya, dia memang mempunyai rencana untukku, katanya aku hampir dibuatkan kue berbentuk bola dunia dengan hiasan alien. Uuuuu pasti bagus sekali L. Tapi batal gara-gara mamanya membocorkan rahasia. Dan itu gara-gara aku. Salahnya aku yang nggak bisa menahan keingintahuan. Nggak enaknya jadi orang yang mentally hyper. Dan akhirnya, aku cuma dapat hadiah yang datangnya terlambat. Tapi walaupun begitu, hadiahnya banyak. Mulai dari gelas beruang, music box bentuk boneka bom yang aneh bin lucu bin keren, sampai celengan lampu yang bentuknya beruang dengan toga dan gulungan kertas, seorang beruang sarjana, yang benar-benar aku sukai. Dibungkus dengan kertas kado yang sangat sulit untuk dibuka, hasil karya Bella. Oh iya, ulang tahunku di 2011 bertepatan dengan hari pertama ujian nasional yang benar-benar berbeda dari UN sebelumnya, sukses membuat aku degdegan dengan hasilnya.

5.       Dapat kabar kelulusan dan nilai hasil UN yang bukan tertinggi seperti biasa, antiklimaks, tapi juga dapat kabar yang benar-benar menggembirakan. Setelah memutar monitor supaya nggak bisa diintip aa, menutup-nutupinya dengan tangan, aku membaca hasil SNMPTN Undangan dan ternyata, Alhamdulillah, aku berhasil masuk ITB! Masuk pilihan pertama, meteorologi di fakultas ilmu dan teknologi kebumian. Kabar ini adalah suatu yang paling besar menurutku tahun ini. Maklum, ITB adalah kampus yang aku cita-citakan. Tapi aku nggak expecting too much.

6.       Jadian sama Hafid. Ini agak lucu. Tapi entahlah. Setelah kejujuran lewat pesan singkat di saat kami duduk dengan jarak kurang dari dua meter, setelah aku menangis di atas bantal bintang hijau kesayangan yang aku dapat dari Fanni dan Fira di hari ulang tahun, akhirnya kami berganti status dari in friendship with menjadi in relationship with. Dan aku baru sadar, aku lupa kapan kami jadian. Aku lihat handphone dulu. Oh iya! Dasar bodooooh! Kami jadian 27 April.

7.       Lulus dari SMA Negeri 1 Cimahi tercinta. Jadi salah satu perwakilan siswa yang sungkem ke orangtua sampai basah pipi di hari pelepasan, 10 Juli 2011. Aku nggak dandan ke salon, menata diri seadanya. Dan hari itu, aku dan Hafid selesai dari jadian. Setelah beberapa minggu hubungan kami mendingin, hambar, penuh emosi dan air mata, setelah kami ribut, setelah Hafid terlihat lebih memilih Bella dan benar-benar nggak mau bersamaku lagi (halah). Di tempat itu aku menangis dan mengungkapkan isi hati tanpa tulisan. Dengan muka yang mungkin semerawutan karena berusaha bicara sambil menangis. Hafid juga akhirnya mengakui kalau dia suka Bella. Dan kita memutuskan untuk kembali bersahabat saja. Ini salahku juga. Huuuuuu sediiih L

8.       Mulai rutinitas sebagai freshman di institut terbaik bangsa (katanya). Mulai bersahabat dengan Pandu (yang sekarang sudah nggak begitu dekat), Yosi, dan Ikal. Kuliah, jadi mahasiswa. Mencari unit yang “gue banget” dan menemukannya. Keluarga Paduan Angklung. Mulai aktif sebagai nasabah bank. Keluar masuk bank, keluar masuk ATM.

9.       Jatuh cinta sugra berkali-kali. Tapi aku tau itu semua bukan benar-benar suka. Nggak serius. Hanya mengagumi atau mencari penyemangat. Nama dirahasiakan.

10.   Benar-benar membangun persahabatan dengan Ikal dan Yosi. Memang, cita-cita, kalau kuliah maunya cari sahabat cowok aja. Nggak mau sahabat cewek, tau alasannya? Nggak mau susah berbagi sama pshycadelics, sahabat-sahabatku yang kupikir akan menjadi lifetime-bestfriends. Aneh, ya? Tapi, ya, inilah, aku mendapatkannya. Mulai waktu pendaftaran awal calon mahasiswa baru ITB, kenalan lewat Pandu. Jadi sering bareng kemana-mana. Banyak yang sudah kita lalui. Sudah dua kali atau mungkin lebih beradu emosi dengan Ikal. Tapi kemudian baikan lagi dan malah semakin dekat. Kemana-mana bareng. Menambah daftar orang yang perlu diberi kado ulang tahun.

11.   Ulang tahun Siti yang gagal. Belanja di BTC buat dia, dengan aku yang gagal acting marah setengah-setengah, handphone yang mati, kue dan lilin yang nggak jadi ditiup.

12.   Pertama menyaksikan secara langsung prosesi wisuda mahasiswa karena menjadi salah satu pemain angklung di acara tersebut. Jadi termotivasi.

13.   UTS fisika dan kimia tanpa kalkulator. Mengotreti kertas sampai penuh dan nggak sempat dihapus. Padahal sempat SMS kakak tingkat, yang ternyata balasannya pending. Padahal...

14.   Jadi Liaison Officer alias LO di acara Festival Paduan Angklung. LO-in SMAN 11 Bandung dan dipaksa jadi LO SMA Pasundan 2, dengan Pembina yang suka mengatur, banyak protes, dan membuat hati nggak enak. Di acara itu juga tampil membantu tim yang mau ke Malaysia. Penampilan yang agak gagal tapi proses yang cukup asik. Salah satunya malu gara-gara salah ngambil angklung, padahal latihan di Aula Barat.

15.   Memberanikan diri, dengan kaki yang benar-benar gemetaran dan tubuh yang lemas untuk meminta kakak tingkat mengisi kuesioner untuk tugas TTKI.

16.   Sakit entah apa, muntah-muntah, mual, jadi nggak masuk 3 hari akhir-akhir perkuliahan, dimana banyak tugas menanti dan materi penting disampaikan. Fail. Epic fail. Akhirnya tugas PTI-B dikerjain sama anggota kelompok yang lain berdua aja, dan tugas TTKI diselesaikan teman sekelompok juga yang sempat menjenguk. Waktu itu yang jenguk cuma Nia, Ogut, sama Nisa. Kemana yang lain? Sibuk kali ya. Dasar olo-olo.

17.   Pertama kali pulang di atas jam 23.00 dari kampus, untung diantar kakak tingkat naik motor.

18.   Insiden nggak ikut praktikum perdana pengenalan teknologi informasi karena salah baca jadwal, nangis di pinggir comlabs, tapi kemudian bangkit sampai berhasil dapat nilai 110 di praktikum-praktikum selanjutnya.

19.   Batal jadi pemain futsal untuk fakultas. Karena memang nggak begitu bagus di futsal, padahal sudah beli jersey lengkap dengan celana. Sempat juga terjadi insiden kaos kaki tertinggal dalam sepatu Ikal dan terbawa. Tapi dia nggak sadar. Sekarang nggak tau bagaimana kabarnya. Fail. Memalukan. Mungkin itu kaos kaki bau sudah belatungan. Hiii.

20.   Menjadi sangat biasa dengan nilai di bawah 60. Dan sangat kaget dapat nilai UTS I Kimia 84.

21.   Mulai mendalami profesi sebagai spesialis divisi pubdok di dua acara bucil KPA. Hollybamboo alias acara keakraban dan mini konser yang bertajuk Bamboo Dreamland. Di acara ini juga aku pertama kali jadi pelatih tim angklung, konduktor tim angklung, dan pemain perkusi.

22.   Ngangkat kardus berisi (kalau nggak salah) 7 botol air minum 600 ml sampai kram dan sakit sampai tiga hari waktu jualan buat dana usaha mini konser di dago car free day.

23.   Nonton Poconggg Juga Pocong sama Ikal dan Yosi yang dua kali mati, ke museum KAA yang benar pertama kali. Sebelumnya, ke perpustakaan dan baca children ensiklopedy.

24.   Kembali kumpul lengkap pshycadelics, nonton Garuda di Dadaku 2. Kaget waktu nunggu angkot di sebelah ada titisan alm. Mbah Surip yang nempel-nempel bahu. Naik taksi (seinget aku) kedua kalinya sejak belasan tahun, ngeliat argo yang jalannya cepat di jalan tol. Dipermalukan karena mikir angkot, supir nanya kiri berarti turun padahal…

25.   Nganter Adit ke travel di Cihampelas naik angkot Ciroyom setelah latihan angklung sekalian pulang ke Cimahi. Padahal belum pernah sebelumnya dan handphone mati. Nekat karena kasihan dan sampai dengan selamat di rumah.

Seingatnya segitu. Sekarang, kita tulis resolusi tahun 2012. Kita?
  
1.1.       Masuk meteorology dengan selamat.
2.       Bamboo Dreamland sukses, publikasi sukses dengan penonton lebih dari 50.
3.       Dilantik jadi anggota KPA dengan selamat dan sukses.
4.       Naikin semangat belajar, dapet minimum 3 mata kuliah dengan indeks A dan yang lainnya minimum B di akhir TPB.
5.       Aktif di KPA.
6.       Ikut kegiatan sosial ITB.
7.       Jaga persahabatan sama sahabat-sahabat yang sekarang.
8.       Ngumpulin uang 600.000 setahun.
9.       Nyelesaiin satu proyek pribadi.
10.   Beli buku bagus minimal 3.
11.   Ngirim cerita ke majalah.
12.   Ngado yang ngga fail.
13.   Sukses sebagai pemain basket fitb.
14.   Punya kalkulator yang bener-bener memadai dan gak lupa dibawa.
15.   Minta orang-orang ngasih testimony buat aku buat kado 18 april.
16.   Buatin makanan buat Ikal sama Yosi.
17.   5 pengalaman baru.
18.   Main bagus di TPB Cup Basket.
19.   Sleepover sama pshycadelics.
20.   Band sama pshycadelics.
21.   Surprise of nothing buat: Mama, Papa, Fira, Fanni, Nisa, Ikal, Yosi.
22.   Ke luar kota selain acara keluarga.
23.   300 posts di blog.
24.   Bikin 5 bab novel.
25.   5 komik strip.
26.   2 animasi.
27.   Konser KPA yang sukses.

Apa lagi? Ntar lanjut deeh....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar